Candi Mendut terletak di Desa Mendut, Kecamatan
Mungkid, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, sekitar 38 km ke arah barat
laut dari Yogyakarta. Lokasinya hanya sekitar 3 km dari Candi Borobudur.
Candi Mendut ini memiliki keterkaitan dengan Candi Borobudur dan Candi Pawon. Ketiga candi tersebut terletak pada satu garis lurus arah utara-selatan.
Belum didapatkan kepastian mengenai kapan Candi Mendut dibangun,
namun J.G. de Casparis menduga bahwa Candi Mendut dibangun oleh raja
pertama dari wangsa Syailendra pada tahun 824 M. Dugaan tersebut
didasarkan pada isi Prasasti Karangtengah (824 M), yang menyebutkan
bahwa Raja Indra telah membuat bangunan suci bernama Wenuwana. Casparis
mengartikan Wenuwana (hutan bambu) sebagai Candi Mendut. Diperkirakan
usia candi Mendut lebih tua daripada usia Candi Borobudur.
Candi Mendut memiliki denah dasar berbentuk segi empat. Tinggi
bangunan seluruhnya 26,40 m. Tubuh candi ini berdiri di atas batur
setinggi sekitar 2 m. Di permukaan batur terdapat selasar yang cukup
lebar dan dilengkapi dengan langkan. Dinding kaki candi dihiasi dengan
31 buah panel yang memuat berbagai relief cerita, pahatan bunga dan
sulur-suluran yang indah.
Di beberapa tempat di sepanjang dinding luar langkan terdapat
jaladwara atau saluran untuk membuang air dari selasar. Jaladwara
terdapat di kebanyakan candi di Jawa Tengah dan Yogyakarta, seperti di
Candi Barabudhur, Candi Banyuniba, Candi Prambanan dan di Situs Ratu Boko. Jaladwara di setiap candi memiliki bentuk yang berbeda-beda.
Tangga menuju selasar terletak di sisi barat, tepat di depan pintu
masuk ke ruangan dalam tubuh candi. Pintu masuk ke ruangan dalam tubuh
candi dilengkapi dengan bilik penampil yang menjorok keluar. Atap bilik
penampil sama tinggi dan menyatu dengan atap tubuh candi. Tidak terdapat
gapura atau bingkai pintu pada dinding depan bilik penampil. Bilik itu
sendiri berbentuk lorong dengan langit-langit berbentuk rongga memanjang
dengan penampang segi tiga.
Dinding pipi tangga dihiasi dengan beberapa panil berpahat yang
menggambarkan berbagai cerita. Pangkal pipi tangga dihiasi dengan
sepasang kepala naga yang mulutnya sedang menganga lebar, sementara di
dalam mulutnya terdapat seekor binatang yang mirip singa. Di bawah
kepala naga terdapat panil begambar makhluk kerdil mirip Gana.
Atap candi itu terdiri dari tiga kubus yang disusun makin ke atas
makin kecil, mirip atap candi-candi di Komplek Candi Dieng dan
Gedongsongo. Di sekeliling kubus-kubus tersebut dihiasi dengan 48 stupa
kecil. Puncak atap sudah tidak tersisa sehingga tidak diketahui lagi
bentuk aslinya.
Di sudut selatan, di halaman samping Candi Mendut terdapat batu-batu
reruntuhan yang sedang diidentifikasi dan dicoba untuk direkonstruksi.
Keren Buat Blognya.
BalasHapusijin Copas Min artikelnya.
Terima kasih atas Kunjungannya :D
BalasHapusYa, Silahkan.
low boleh saran .
BalasHapusdi tampilkan candi2 yang tidak begitu terkenal biar kita tau begitu bnyak candi2 peninggalan di indonesia .:)